Tuesday, May 27, 2008

Serigala Jahanam appears on Music Beyond No Borders vol:2 compilation



Ya, band proyek drone-stoner-doom-sludge-post metal dari Dede, yakni Serigala Jahanam masuk di album kompilasi Music Beyond No Borders vol:2 yang diproduksi oleh pelopor net-label di Indonesia asal Yogyakarta, yakni Yes No Wave Music.

YESNO 013
MUSIC BEYOND NO BORDERS VOL. 2

Various Artists
Ini adalah kompilasi tahunan yang dirilis oleh Yes No Wave Music menampilkan beberapa band yang kami sukai. Beberapa diantaranya pernah dan akan kami rilis baik melalui Free Single Club maupun rilisan reguler. Pada volume 2 ini 60% diisi oleh musik cadas dengan ramuan yang hibridasi. Dari deathrock yg berbalut elektronik, kawin silang 8-bit dengan death metal, jangle pop bernuansa blues-rock, surf rock instrumentalis, drone metal, art rock, pop minimalis, metal malas nan suram, free jazz hingga lagu mars hooligan.

Kompilasi ini didedikasikan untuk teman kami seorang seniman muda berbakat, Andry Moch (A Stone A)

Tanggal Rilis: 25 Mei 2008

Track List:
01. Gravedigger “Gravedigger 69″
02. Southern Beach Terror “Wild Seahorses”
03. Nervous Breakdown “Shure 5″
04. J. Irwin “Hymn For A Friend in the Sky (radio-edit)”
05. Sungsang Lebam Telak “Kecuali Mengenang Betismu, Oh Sembadra!”
06. Risky Summerbee & The Honeythief “I’m With You”
07. Bla Bla Blast! “Rediscovering Atlantis”
08. Serigala Jahanam “Astral Altar”
09. Evily Candy Machine “Side Of A Day”
10. Shorthand Phonetics “When Woman Congregate”
11. JimboDivine “Merah”

Dapatkan secara gratis di:

www.yesnowave.com

Friday, May 16, 2008

SERIGALA JAHANAM = Band Berbahaya?...


MEMBER Dede [vocal & everything], GI Joe [live guitar], Lord Herm's [live bass & rock juicer], Is Suck [live bass], Dip-O-Rollins [live drum]


SOUNDLIKE Komposisi musik metal yang lain dari biasanya. Di luar zona kenyamanan metal pada umumnya. Anggap saja sebuah metal yang malas, karena temponya yang pelan dan berat dalam atmosfer gelap. Boleh juga disebut dengan nama sludge metal atau drone metal. Kebanyakan justru menyebut musik seperti ini pasti bagian dari klan post-metal. Ataukah ini semacam monolog metal abad 23?!...


STORY Serigala Jahanam adalah proyek metal alter-ego dari Dede yang dibentuk di pinggiran kota Bandung pada akhir tahun 2005. Awalnya band ini merupakan trio grindcore/fast-hardcore/heavy-punk yang sempat bikin rehearsal demo-tape di tahun 2005. Hingga akhirnya Dede dkk mulai agak jenuh dan ingin mencoba bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Lahirlah kemudian konsep musikal baru dari Serigala Jahanam. Mereka memainkan musik metal yang diolah dengan bermacam elemen nada avant garde, kontemporer, etnik-tribal, post-rock, ambient, drone, hingga noise-art. Sejak tahun 2006 mereka merekam materi musiknya secara independen di garasi kamar. Akhirnya di awal tahun 2008 Serigala Jahanam berhasil merilis album versi digital bertitel Ketika Pria Memakan Wanita, Ketika Wanita Memakan Pria di bawah netlabel terkemuka asal Jogja, Yes No Wave Music. Rekaman ini mengantarkan sejumlah tembang unik, termasuk singel Astral Altar. Dalam versi CD yang mereka rilis sendiri, album itu memiliki satu bonus track, Lembah Biru serta Dalam Dan Beku.


SHORT-CUTS Sang mastermind Dede juga dikenal sebagai salah satu editor media musik Wasted Rockers [newsletter/webzine].


CURRENT RELEASE Ketika Pria Memakan Wanita, Ketika Wanita Memakan Pria [YesNoWaveMusic]




FOR FANS OF Pentagram, Sleep, Burzum, Eyehategod, Sujiwo Tejo.
* taken from: www.apokalip.com

Tuesday, May 13, 2008

Soundtrack DEDE (pertengahan Mei 2008):


1. Suicide – Suicide [2002 Mute reissue] (double-album)
2. Kylie Minouge – X (album)
3. From Ashes Rise & Victims (split LP)
4. Uncut Legends: Elvis – The Amazing Story of The King of Rock 'N' Roll (E-book)
5. Rivers Cuomo – Alone: The Home Recordings of Rivers Cuomo (album)
6. Hans Zimmer – OST The Simpsons Movie 2007 (album)

Monday, May 12, 2008

Interview dengan DEDE oleh EMGZ magz (early May 2008)


1) Untuk pertanyaan pertama, perkenalkan diri anda kepada para pembaca.

Halo semua! Nama saya Dede dari Wasted Rockers.


2) Apa itu Wastedrockers? Dan kenapa memilih nama itu?

Wastedrockers adalah sebuah media cetak musik gratisan. Terbit dua bulan sekali. Berformat A3, pro-printed, hitam-putih. (Saat ini) kita sekali cetaknya, baru bisa rilis sebanyak 1000 eksemplar. Dengan distribusi yang sudah meliputi 23 kota di Indonesia. Kita juga merilis Wasted Rockers dalam format PDF (E-zine) yang penyebarannya dilakukan via internet.

Selain media cetak musik (Newsletter), Wasted Rockers juga mempunyai record label yang bernama Wasted Rockers Records (yang dalam waktu dekat ini akan merilis CD album kompilasi perdananya), lalu ada usaha mailorder distribution; yang menjual album-album rekaman band lokal/luar, yang pemesanannya via pos, bernama Wasted Rockers Mailorder-Distro. Dalam waktu dekat ini kita juga akan merintis usaha clothing/pakaian yang bernama Wasted Rockers Clothing. Ya, doakan saja... Untuk info lebih lengkap mengenai Wasted Rockers, kamu bisa lihat di situs kami, yaitu: http://wastedrockers.wordpress.com/


Kenapa memilih nama Wasted Rockers? Ya, tidak ada alasan khusus sih. Mungkin karena dulu ketika saya memulai Wasted Rockers (di tahun 2003) saya banyak mengangkat band-band indie-rock yang musiknya jarang terekspos oleh media. Musik mereka mereka terpinggirkan, tersia-siakan, "wasted", makanya saya beri nama media saya Wasted Rockers. Hehehe...


3) Ide dalam membuat Wastedrockers?

Ide awalnya, nggak terlalu muluk-muluk sih. Ingin mengangkat eksistensi scene indie-rock lokal saja. Karena di scene musik indie lokal era tahun 2000-an awal lebih didominasi oleh band-band keras (metal/HC/punk). Saya dulu juga sempat membuat fanzine HC/punk/metal yang bernama Sersan Zine (2000-2003. R.I.P). Tapi karena kala itu saya merasa agak jenuh mendengarkan musik keras, maka saya membuat media yang orientasinya lebih ke indie-rock/pop. Dan ternyata respon dari pembaca juga sangat bagus!


4) Wastedrockers terdiri dari berapa orang?

Intinya, personil Wasted Rockers hanya terdiri dari dua orang, yakni: Dede (editor) & Gembi (co-editor & layout). Gembi masuk dan membantu saya sejak tahun 2005. Sementara sisa personil additional lainnya adalah masih teman-teman dekat kami. Mereka yang berprofesi sebagai fotografer, reporter, desainer, bagian transportasi & bagian produksi untuk Wasted Rockers. Mekipun begitu, status mereka semua adalah free-lance. Karena mereka semua juga mempunyai kesibukan/proyek masing-masing di luar Wasted Rockers.


5) Influence Wastedrockers (dalam hal editorial, layout design,etc)?

Kalau sumber inspirasi penulisan saya datang dari beragam majalah-majalah musik, humaniora, seni, sains, politik lokal maupun luar (yang bagus tentunya). Mungkin sama halnya (saya rasa) dengan Gembi.


6) Free magz - good or bad?

Bagus sekali! Karena informasi itu semenjak era digital sudah semakin tak terbendung. Apalagi dengan maraknya penggunaan internet. Format klasik majalah (cetak) sudah mulai kurang digemari, karena orang-orang lebih tertarik surfing di internet untuk mendapatkan informasi. Jadi menurut saya Free-magz adalah solusi dari masalah ini. Yang tentunya free-magz tersebut harus didukung dengan manajemen keuangan yang kuat (yang mana WR sendiri pun belum solid untuk hal yang satu ini. Hehe...)


7) Subciety zine or SixtyDegree?
Dua-duanya sama-sama bagus. Khan kalau Subciety zine statusnya lebih sebagai sarana promosi pendukung dari Subciety Records dan distro-nya. Tapi sejak tahun 2006 zine ini sudah tidak terdengar lagi deh kabarnya. Apakah sudah bubar? Atau...? Sementara SixtyDegrees adalah pionir zine yang mengangkat kultur independen anak muda, yang berformat CD. Dan gratisan tentunya! Jadi menurut saya, dua-duanya sama-sama bagus!


8) Tips untuk para penggagas magazine yang baru muncul?

Jangan pantang menyerah, jangan pernah mengharapkan ketenaran instan, terus belajar, terus berimprovisasi dan berpikiran maju ke depan!


9) Last word?

Terima kasih banyak atas interview-nya. Wasted Rockers #14 akan terbit sebentar lagi. Dukung zine-zine independen lokal kamu!...

Tuesday, May 6, 2008

JONI ZEBRA: Local surf-rock God strikes back!...


Setelah bubar beberapa waktu silam, akhirnya JONI ZEBRA, band trio “Surf-Rock/Psychobilly Tampan-Menawan Hati Pecinta Ugal-ugalan" dari Sonova Beach, Dreamland, yang terbentuk di awal tahun 2007 ini kembali melakukan reuni untuk menghibur diri mereka sendiri (bukan para penonton). Hal ini dilakukan mereka setelah merasa jenuh bekerja/berutinitas/beraktifitas sehari-hari yang hanya akan mengeluarkan satu kata: Statis! Ya, statis dalam segala aspek kehidupan. Makanya, JONI ZEBRA beropini bahwa hidup itu harus seimbang, antara kewajiban dan bersenang-senang (malah seharusnya aspek "bersenang-senang"-nya harus lebih besar! Mengapa tidak? Toh hidup itu khan hanya sekali saja?...).

Show ini adalah show reuni JONI ZEBRA yang ke Empat! Yes, keempat! Setelah terakhir mereka bubar, yang dikarenakan oleh sang basis DEDE yang harus melanjutkan studinya di Art Institute Of Hawaii, CUBSKY yang harus berangkat ke Kalimantan untuk proyek konservasinya & DIPO yang sibuk dengan aktifitas politik kiri-radikalnya. Jadi demi kesempatan berreuni kembali, mereka rela mencuri waktu senggangnya.

Untuk set-list show reuni kali ini, JONI ZEBRA akan memainkan lagu-lagu surf/pop/country/rock n roll dari era 50's - "60's Sunshine" (ket: era ketika opa-oma, mbah kakung-mbah putri, kakek-nenek kalian masih suka berdansa boogie-woogie, a-go-go mengikuti alunan nada dari gramaphone & memakai minyak rambut merk Lavender!). Mulai dari: THE TRASHMEN, BUDDY HOLLY, THE VENTURES, THE DAKOTAS, THE FIREBALLS, THE BEACH BOYS, DICK DALE And HIS DEL-TONES & THE SHADOWS.

JONI ZEBRA terdiri dari:
- Dede a.k.a Tommie "Ambon" Zebra sebagai basis & vodkalis
- Cubz MZ a.k.a Ronnie Zebra sebagai gitaris & vodkalis
- Dip-O-Rollins a.k.a Jimmie Zebra sebagai dramer


Buat para penonton Jomblo: siapkan racikan minuman alkohol murahan bikinan kamu, siapkan juga lintingan ganja murahanmu itu, karena malam itu pastinya kita akan bersenang-senang kawan! Let's trashin' around!...

Buat penonton yang berpasangan: cari spot yang asyik buat mojok, tapi jangan terlalu keasyikan, sampai-sampai lupa untuk menonton kita! Haha...


Live! @ Blue Stage, FASA UNPAD
Sabtu, 10 Mei 2008
Pukul 18:00 WIB-selesai
GRATIS!!! Seperti kecupan hangat dari kekasih tercintamu yang tampangnya biasa banget itu...


Peringatan: Pertunjukan kami TIDAK diperuntukkan kepada kalian yang merasa dirinya: "Baik-baik & Alim" (karena mereka semua adalah orang-orang yang membosankan!...)

Friday, May 2, 2008

Labirin Tak Berujung yang Menjebak DEDE di awal Mei 2008:



1. Various Artists – OST The Postman [Il Postino] (album)

2. Radiohead – In Rainbows [CD2] (bonus-disc album)

3. Balcony – Metafora Imajinar (album)

4. Arthur magazine #29 – May 2008 issue (E-magz)

5. From Ashes Rise – Fragments of a Falling Sky (EP)

6. Soul Asylum – Black Gold: The Best of Soul Asylum (album)