Wednesday, December 26, 2007

YES NO WAVE MUSIC - FREE SINGLES CLUB: SERIGALA JAHANAM "Astral Altar"


Serigala Jahanam merupakan band yang dikomandoi oleh Dede yang juga editor sebuah newsletter Wasted Rockers asal Bandung. Band ini memainkan musik metal yang kurang begitu diperhatikan di blantika musik metal nusantara. Boro-boro Log Zhelebour, bahkan mas Sam Dunn aja luput membahasnya di film dokumenternya yang lagi naik daun dan jadi pedoman metalhead muda abad ini. Musik ini biasa disebut dengan nama sludge metal atau drone metal. Ini memang musik metal yang malas, karena temponya yang pelan dan berat dengan atmosfer yang segelap aktifitas PLN di musim hujan ini. Mungkin hal ini yang menjadikannya seperti lagu 'cengeng' dan kurang digemari para metalhead. Akan tetapi genre ini tidak sendirian karena memiliki sohib yang cukup erat yaitu gerombolan stoner metal, doom metal dan juga sering disebut-sebut sebagai bagian dari post-metal.

Astral Altar adalah satu dari 6 lagu yang dipersiapkan oleh Serigala Jahanam utnuk diterbitkan sebagai mini album bersama Yes No Wave Music. ilustrasi sampul dikerjakan oleh teman kami Achonk dari komunitas Taring Padi yang saat ini sedang menikmati ganjaran di bui. Mini album ini rencananya akan diterbitkan pada bulan Januari 2008. Tentu saja single ini cukup menarik sebagai bingkisan natal bagi anda semua, dan mini album tersebut akan mengiringi gegap gempita tahun baru dengan nuansa yang lambat, pelan dan seram. Single ini juga cukup relevan bersanding dengan lagu Silent Night di malam natal besok!
(Wok the Rock)

Singles ini mulai dirilis melalui proyek Free Singles Club pada tanggal 23 Desember 2007.

Untuk mendapatkan single ini anda harus bergabung di milis Free Singles Club!
Mari bergabung sekarang!


Singles ini dirilis oleh:

YES NO WAVE MUSIC


--
Jl. Nagan Lor 17, Patehan, Kraton
Yogyakarta 55133
+62 274 375131
yesnowave@gmail. com

Shits that blows my head on late December 2007:


Shits that blows my head on late December 2007:
01. Green Room – Demo (demo)
02. Varioust Artists – A Tribute to Blink-182 vol: 1 (album)
03. Minor Threat – First Demo Tape (album)
04. Astrolab – The Blue Thread Saga (album-sampler)
05. Legend of the Fall (film)
06. Metallica – Somekind Of Monster (DVD)
07. Battles – Mirrored (album)
08. Pussy Galore – Right Now! (album)
09. Daniel Johnston – The Late Great Daniel Johnston: Discovered Covered [The Originals] (album)

Thursday, December 13, 2007

SUNBLIND's review from the net


Diambil dari situs www.myspace.
com/tfreview dan milis DRS. Check it out!...

BAND : SUNBLIND
ALBUM : PROMO PACK “MOM’S BIRTHDAY”

RATING : 6,5 (KARENA MENYERTAKAN KONTRAK
DAN RIDER)

Para penggemar band Sunblind, bersuka
citalah, karena
mereka telah kembali dari kuburannya.
Membuat surprise
kalangan musik rock alternative, mereka
muncul dengan
CD yang berisikan 4 track, profile,
kontrak kerjasama
band serta band’s rider, (sangat jarang
band memikirkan ini dude!).

Dua track diantaranya adalah single lama
milik band
kawakan Klepto Opera yang mereka bawakan
dengan jauh
berbeda, termasuk versi instrumentalia.

Dua lagu terakhir adalah jamming, namun
menghasilkan
komposisi spontan yang rancak dan
kompak. Satu hal yang tidak berubah
adalah sound. Dari dulu gw sangat
menyukai sound-sound mereka. Mungkin
apabila pengerjaan promo pack ini
rekamannya tidak terburu-buru, pasti
akan menghasilkan single-single brilian
yang akan menutupi kekurangan pada vocal.

Kontak Band : dede (08176572004)
(review by: YY)

Coming soon: debut EP from Serigala Jahanam!

Serigala Jahanam, band proyek post-metal dari Dede ini akan segera merilis debut EP (mini-album) di bulan Januari 2008. Judul albumnya 'Ketika Wanita Memakan Pria, Ketika Pria Memakan Wanita'. Berisikan enam buah lagu. Dirilis oleh Yes No Wave, net-label terdepan di Indonesia, yang berasal dari Yogyakarta. Setelah itu mungkin band ini akan melakukan beberapa show keliling beberapa daerah di Indonesia. Tunggu saja kabar-kabar perkembangan selanjutnya,,,

Jadi ayo, undang band ini untuk show di kota kamu!

Dede Top Soundtracks (awal sampai pertengahan Desember 2007):

Dede Top Soundtracks (awal sampai pertengahan Desember 2007):

01. Jatuh cinta lagi? Ah, pusing!... (asmara)
02. Santamonica – Curiouser and Curiouser (double-album)
03. Cocteau Twins – Lullabies to Violaines volume 2 (double-album)
04. Mika – Life In Cartoon Motion (album)
05. Jubing Kristianto – Becak Fantasy (album)
06. Our Impact Will Be Felt: A Tribute to Sick Of It All (album)
07. High On Fire – Death Is This Communion (album)

Wednesday, November 21, 2007

Dede's Soundtracks (late) November 2007...

Dede's Soundtracks (late) November 2007:

1. Freya - Lift The Curse (album)
2. James Iha - Let Come Down (album)
3. Sunn O))) - Oracle (EP)
4. Madball - Infiltrate The System (album)
5. Battles - Tonto+ (single-album)
6. Talking Heads - Once in a Lifetime: The Best of Talking Heads (album)

Wednesday, November 14, 2007

Dede's Soundtracks (mid) November 2007:

Dede's Soundtracks (mid) November 2007:

1. Jesu - Pale Skecthes (album)
2. Jesu & Eluvium (split LP)
3. Radiohead - In Rainbows (album)
4. Earth Crisis - Forever True: 1991-2001 (DVD)
5. Pan's Labyrinth (film)
6. Vuur - Discography: 2000-2004 (album)

Kita Ditundukkan Sejak Dalam Pikiran…


Seorang kawan-dan mungkin banyak orang akan berlaku seperti kawan saya ini-datang kepada saya setelah beberapa bulan saya dinyatakan lulus sarjana S1. ia bertanya kepada saya: “Gmn, udah kerja belum?” atau “udah kerja di mana?”

Pertanyaan ini menyesakkan saya. Sebab bagi saya, sungguhkah ada korelasi langsung antara kegiatan akademis yang dituntaskan dan berujung kepada pekerjaan? Apakah memang sudah ghalibnya bahwa seseorang yang sudah menyelesaikan kuliahnya harus bekerja?

Kemudian saya telaah pertanyaan-pertanyaan kawan saya ini. Yang saya dapatkan adalah, betapa kegiatan akademis yang seharusnya memicu perkembangan keilmuan telah disimpangkan sedemikian rupa menjadi sebuah kegiatan yang mengarahkan kita untuk menjadi manusia-manusia pekerja. Dengan kata lain, kegiatan akademis yang dilakukan dalam sekian waktu tersebut hanyalah perpanjangan tangan dari produksi manusia sebagai alat produksi untuk melangsungkan kegiatan produksi.

Sampai saya bertemu dengan esei Louis Althusser yang terkenal, “Ideology and Ideological State Aparatus”, saya menemukan jawaban-meski pun sangat terlambat-dari apa yang telah menguasai alam pikiran banyak makhluk-makhluk kampus yang ternyata mempersiapkan dirinya untuk menjadi alat produksi. Pendek kata, kampus telah menjadi pabrik penghasil alat-alat produksi sebagai salah satu instrumen proses produksi bernama TENAGA KERJA.

Bayangkan, betapa kampus pada dasarnya mirip kursus keahlian dalam waktu yang lebih panjang dan teoritik, sementara kita mempermaklumkannya tanpa curiga dan tak sadar.

Apa yang dipelajari anak-anak di sekolah? Mereka belajar beraneka ragam, namun secara rata-rata mereka belajar membaca, menulis dan menghitung, dengan kata lain belajar sejumlah teknik, dan sejumlah hal lain, termasuk unsur-unsur (yang mungkin saja bersifat dasar atau sangat dasar) dari ‘kultur saintifik’ atau ‘kultur literer’, yang secara langsung berguna untuk berbagai pekerjaan yang berbeda-beda dalam proses produksi (satu pelajaran untuk buruh manual, pelajaran yang lain untuk teknisi, pelajaran yang ketiga untuk insinyur, dan yang terakhir manajemen tingkat tinggi, dan sebagainya). Jadi, mereka belajar ‘pengetahuan praktis’ (know-how).

Namun di samping teknik-teknik dan pengetahuan tersebut…anak-anak di sekolah juga mempelajari ‘aturan-aturan’ tentang perilaku yang baik, yaitu sikap yang harus ditunjukkan oleh setiap agen dalam pembagian kerja sesuai dengan pekerjaan yang ‘ditakdirkan…, belajar menangani buruh-buruh secara tepat dalam artian secara nyata (demi masa depan para kapitalis dan abdi-abdi mereka) untuk mengatur buruh-buruh secara tepat atau (secara ideal) ‘berbicara kepada mereka dengan cara tepat dan sebagainya.

Lalu, apa kabar kita? Yang sudah makan norma kapitalisme yang menundukkan kita tanpa sadar bahwa sejak dalam pikiran kita sudah ditundukkan? Sehingga kita menganggap pertanyaan kawan selepas kita lulus kuliah dengan pertanyaan, “Sudahkan mendapat kerja?” sebagai sesuatu yang memang alamiah dan memang begitu apa adanya? Sehingga mengarahkan kita untuk menjadi “sekrup-sekrup kapitalisme”?

* Cut n’ ripped from Ervin Kumbang’s writing on Rebelliousickness#13. Kudos!!!...

PS: Dede bukan seorang penganut Sosialisme. Dede sekarang sudah bekerja (sejak kuliah pun dia sudah mulai bekerja). Dia bekerja karena hanya butuh uang saja (untuk bersenang-senang!). Dia bekerja bukan karena ingin menjadi “Buruh”. Dia bekerja, juga karena hanya ingin mengisi aktifitas hidupnya saja (tidak ingin agar hidupnya membosankan!). Much sympathy to those who dragged into that “machine”. Hope that I will not dragged too…

Tuesday, November 6, 2007

Review Sunblind 'Mom's Birthday' single oleh Hit Me!#7...


Sunblind 'Mom's Birthday' promo-CD (self-released, 2007)
Salah satu band (di antara yang banyak itu) dari Dede (editor Wasted Rockers). Mengeluarkan promo-CD mereka di tahun 2007, sebagai pemanasan (sebelum mengeluarkan EP ataupun LP di waktu yang tidak akan lama lagi) setelah sebelumnya sempat merilis EP dan juga single-single di beberapa buah album kompilasi.

Band yang sekarang hanya memiliki satu personil asli yakni Dede (vocals & gitar), dan untuk rilisan ini dibantu oleh Galant (bass), Joe (lead guitar), dan Dipo (drums), mulai bergeliat kembali dengan merilis promo-CD yang berisikan empat buah lagu yaitu "Mom's Birthday" (Klepto Opera cover), "Iron Man" (Black Sabbath cover), "Gadis Klasik" & "Mom's Birthday" (instrumental version).

Di lagu "Mom's Birthday" (yang juga title dari promo-CD ini), terdengar dominasi over-driven guitar bertonal tinggi, riff yang penuh dan gita kedua yang membangun nuansa di atasnya, permainan drum yang cenderung up-side-down tempo, ditingkahi suara vokal Dede yang merintih di seluruh bagian lagu, dengan blast backing vocals, serta a lilttle bit scream, membuat satu lagu yang cenderung curve secara emosional. Tapi jujur saya lebih menyukai yang versi instrumental, karena yang terdengar di full version seperti terpisah 'jiwanya'. Vokal dengan musik (yang ternyata memang keduanya direkam secara terpisah), selain ganjalan dari faktor produksi ada juga ganjalan lain yakni suara gitar yang terdengar tidak interonnected secara utuh (hampir di semua lagu) sehingga yang terdengar adalah penumpukan 'tugas' dan tidak saling mengisi. Di lagu "Iron Man" dan "Gadis Klasik" memperlihatkan kejahilan mereka dengan mencampur-adukkan semua elemen musik (utamanya free-improve) ke dalam aransemen instrumental.

Secara keseluruhan promo-CD ini sangat daring, mengingatkan akan masa-masa keemasan Mission of Burma dan (late) Fugazi. Mungkin dengan rilisan ini akan dapat memberi secercah harapan atas eksistensi musik indie-rock dan free-improve di negeri ini, who knows?

Untuk kalian yang ingin mendapatkan promo-CD ini atau ingin mem-booking Sunblind untuk bermain di gig yang kamu organize, silahkan saja hubungi mereka! - Adit

Phones: (021) 7300036 / Dede & 0817 657 2004 / Dede
E-mail : wastedrockers@yahoo.co.uk
URL : www.sunblind.cjb.net atau http://wastedrockers.50megs.com

Rotasi Materi keluar-masuk Diri DEDE (early) November 2007:

Rotasi Materi keluar-masuk Diri DEDE (early) November 2007:
1. Sakit Ginjal kambuh (penyakit)
2. Hewhocorrupts - Microeconomics (EP)
3. Pet Shop Boys - London (single)
4. Nada Surf - This Weight is a Gift (album)
5. Angel and Airwaves - Everything is Magic (single)
6. Main organ-piano sendirian di kamar (hobby)

Friday, November 2, 2007

WASTED-FIX


I was so wasted...
I was a hippy
I (nearly) drop-out
I was out of my head
I had a skateboard
I was a surfer
I'm so heavy-metal & punk-rock, looked on the street

I was so fucked up
I was so mess up
I was so screw up
I was so jacked up
I was so drunked out
I was so knocked out

I was so wasted...


Fix me, fix my head
Fix me please, I don't wanna be dead...
Fix it!



Ps: Didedikasikan buat diri saya sendiri dan teman-teman senasib-seperjuangan. Back in the old dayz.. "Masa-masa indah sekali pisan!!!..."

Sunday, October 28, 2007

Kabut Nebula yang menyelimuti Dede (late) October 2007:

Kabut Nebula yang menyelimuti Dede (late) October 2007:

1. Had a crush on seorang gadis mungil-lucu (perasaan asmara membara!)
2. Pet Shop Boys - Discography: The Complete Singles Collection (album)
3. The Beach Boys - 20 Golden Grats (album)
4. Michael Jackson - Number Ones (album)
5. Public Enemy - Power To the People and the Beats (album)
6. From Hell (film)
7. American 80's Hardcore (film)
8. Mulai Ngirim-ngirim C.V & Surat Lamaran (proses meniti karir)
9. Varioust Artists - OST Johnny Mnemonic (album)

Sunday, October 21, 2007

Download lagu "Mom's Birthday" dari Sunblind di www.apokalip.com...


Yes, sekarang lagu "Mom's Birthday" dari Sunblind bisa didownload/unduh di situs musik underground rock asal "Kota Apel" Malang, yakni di: www.apokalip.com

Mangkenye, buruan gih selancar ke sono!...

Interview Unbound#6 magazine dengan Dede dipajang di totalfeedback.com...


Yes, interview Unbound#6 magazine dengan Dede sekarang dipajang juga di situs grunge/alternative-rock independen terbesar di Indonesia, www.totalfeedback.com

Log on aja ke site tersebut kalau mau liat, buruan!...

Thursday, October 11, 2007

Review Sunblind 'Mom's Birthday' di Unbound#5 magazine...


Berikut adalah review UNBOUND Fanzine atas promo-single terbaru dari Sunblind yang berjudul ‘Mom’s Birthday’. Tulisan dibawah ini diambil dari Unbound fanzine edisi #5 yang terbit bulan Agustus 2007. Selamat menikmati!...

Sunblind ‘Mom’s Birthday’ promo-demo CDR (self-released, 2007)
Nggak ada yang istimewa dari rilisan ini kecuali satu intro cover-version dari Black Sabbath yang berjudul “Iron Man” di track terakhir. Mungkin saya tidak terbiasa mendengarkan musik macam beginian, jadi nggak ada sesuatu yang menarik ketika saya mengulik demo berisi 4 buah lagu ini berkali-kali. Dibuka dengan sebuah cover-version dari Klepto Opera, band alternatif/grunge asal Surabaya yang berjudul “Mom’s Birthday”, yang kemudian disusul dengan track kedua dengan judul yang sama tapi dalam versi instrumental. Dengan sound gitar yang raw dan powerful, sekilas mengingatkan saya dengan live perform dari band-band indie-rock macam French Toast dan Moldig. Cukup lumayan sebenarnya, cuman pada divisi vokal saja yang saya rasa kurang menunjang. Pada track ketiga kita akan disuguhi dengan komposisi aneh bernuansa jazz-bossanova yang pada ending-nya diselipkan sedikit nuansa grindcore plus grinding pada drumnya, yang berjudul “Gadis Klasik”. Hhmm… Komposisi yang cukup aneh. Dan akhirnya kita sampai pada klimaks di track terakhir dengan sebuah intro cover dari Black Sabbath berjudul “Iron Man” yang rasa adalah track terbaik di rilisan ini. (KepalaKobra)

http://wastedrockers.50megs.com / Phone: 0817 657 2004 (Dede)

Saturday, October 6, 2007

Dede Top 5 Soundtracks (early October 2007):

Dede Top 5 Soundtracks (early October 2007):

01. SMS-an with a special little cute girl (proses menjalin rasa)

02. Ngurusin Ijazah-Legalisir-Foto Wisuda-Transkrip Nilai (akademik)

03. Riwayat Peradaban jilid: 1 (buku)

04. Ride – Nowhere (album)

05. M83 – Digital Shades Vol. 1 (album)

Saturday, September 29, 2007

Interview with DEDE from SUNBLIND and WASTED ROCKERS for UNBOUND Fanzine vol: 6 (late September 2007) by: Gugun Gunawan




Interview with DEDE from SUNBLIND and WASTED ROCKERS for UNBOUND Fanzine vol: 6 (late September 2007) by: Gugun Gunawan

1. ) Ada alasan kalian mengkover lagunya Klepto Opera "Mom's Birthday", kenapa juga titel promo ini pake itu juga. Ceritakan juga tentang proyek Tribute to Klepto Opera: Near Death Experience. Dimungkinkan juga komentar kalian tentang Klepto Opera ini, setahuku sih ini band dari Surabaya yang sempat hype di akhir 90-an.. mungkin kalian tahu tentang band ini sekarang gimana?...

Dede: OK, pertama-tama thanx buat Unbound fanzine yang mau bersedia menginterview band rock kecil dari antah-berantah ini. Alasan kenapa kita mengcover lagu "Mom's Birthday" milik Klepto Opera, adalah karena Sunblind juga ikutan album kompilasi 'Near Death Experience: A Tribute To Klepto Opera' yang rencananya bakal dirilis dalam waktu dekat ini. Klepto Opera? Wah, mereka adalah satu band noise-rock lokal favorit saya! Sampai sekarang mereka masih aktif kok, cuma salah satu founder-nya yakni Yoyon (gitaris), sekarang membuat band lagi bernama Ballerina's Killer yang berdomisili di Lampung.

2. ) Ada alasan kalian pake kover dengan gambar menara, kalo ga salah itu menara Petronas Malaysia ya?? Ada keinginan untuk mengingatkan kita tentang tragedi menara kembar WTC yang sudah runtuh itu mungkin?? Ehmm ngomongin soal Malaysia, perihal peristiwa pemukulan pelatih karate Indonesia oleh aparat polisi M'sia bulan kemarin, gimana sih perasaan kalian atau mungkin opini tentang hal tersebut??

Dede: Itu foto hasil jepretan saya ketika beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke M'sia. Nggak kok, nggak ada maksud apa-apa kok. Just for art sake! Mengenai masalah pemukulan tersebut, menurut saya sih sudah selesai kok. Karena salah satu wakil pemerintahan M'sia sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Juga katanya mereka bakal mengusut kasus tersebut. Cuma yang patut disesali adalah respon yang lamban dari pemerintah kita ketika kasus itu terjadi. Opini saya mengenai polisi? Saya sudah membenci polisi sejak dulu. "Police Bastard!..." - Doom

3. ) Kalian kasih deskripsi lagu “Gadis Klasik" merupakan lagu yang berirama jazz / swing / bossanova. Hmmm tapi kayaknya kok kurang, jadi aku tambah dengan label "grind" karena sentuhan akhir ada grinding part-nya, hehehe. Ok lagu ini bercerita tentang kekaguman seorang Dede ketika melihat gadis-gadis cantik yang bergaya fashion ala oldies/vintage… why are they so adorable for you?? Aku bayangin sih nih kayak cewek-cewek era film Rano Karno remaja atau Roy Marten muda hehehe.. atau young Sophan Sopiaan and Widiowati, seperti film Roman Picisan, yang muda yang melawan alah... yang bercinta maksud gue.. atau mungkin cewek yg outfitnya ala White Shoes And The Couples Company ya..??? ada film lokal oldskool yang mempengaruhi lagu klasik ini ha? Gimana dengan film –film nya si Ramlee Malaysia itu, seperti "Pendekar Bujang Lapuk?" tapi bisa juga filmya Benyamin. S yang disitu pasti ada Ratmi B29 yang out fit nya pake kebaya kan classic juga tuh.. Alah kok pertanyannya kemana-mana ya...hehehe

Dede: Lagu "Gadis Klasik" itu inspirasinya datang ketika saya melihat seorang gadis cantik di kampus saya yang bergaya vintage & oldies. Pokoknya adorable banget deh! Hehehe… Lagu itu juga adalah lagu iseng hasil nge-jam kami di studio. Kami sering apabila sedang nge-jam di studio, kami rekam. Cuz hasilnya kadang-kadang tidak terduga! Kadang bagus banget dan sayang kalau dibuang! About the hyperblast drummin' part, drummer kami Dipo memang hobinya musik-musik ngebut dan cepat! Hehehe...

4. ) Apakah diskografi kalian : Distorsi Jiwa (2004), Kiamat Kecil (2005), Mom's Birthday (2007) diproduksi dan dijual secara massal atau hanya kalian gandakan kalo ada yang berminat aja sebagai demo? Ada rencana untuk bikin album baru?

Dede: 'Distorsi Jiwa' EP (mini-album) diproduksi secara massal dalam format kaset dan dijual di beberapa distro di Jakarta-Bandung-Yogyakarta. Sedangkan 'Kiamat Kecil' & 'Mom's Birthday' format CD hanya dibagikan untuk promo ke media-media saja. Rencana untuk bikin full-length album / LP sih sudah ada dari tahun 2005, cuman sejak teknologi MP3 makin menggila, membuat kami berpikir berkali-kali lagi, kalau ingin mendapat keuntungan atau minimal balik-modal dari penjualan album. Hey, D.I.Y bukan berarti bisnis bunuh diri khan?...

5. ) Banyak kompilasi yang telah Sunblind ikuti dan kebanyakan kompilasi grunge, seperti: Grungee Jumping!' (Rabun Otak Records, Surabaya.), 2003 'Total Feedback' Vol: 1 (No Label Records, Bandung.), 2004 'Scum Of Grunge Society' (Sampah Proyek Records, Bekasi.), 2006 'Total Feedback Vol: 3 (No Label Records, Surabaya.). apa kalian tidak merasa terganggu apabila banyak yang bilang Sunblind itu band GRUNGE, yah emang sih deskripsi musik Sunblind yang kalian sebut di biografi ada istilah Grunge-nya walopun depannya ditambah kata post. tapi saya kira tidak setipikal itu.

Dede: Memang kita dulu lebih eksis di scene grunge lokal, karena dulu belum ada scene independen yang menampung band-band alternative-rock dengan sound Amerika. Dulu di scene musik independen lokal cuma ada scene musik cadas saja. Kalau sekarang khan scene lokal genre-nya lebih beragam, apa aja ada. Jadi sekarang kami mulai ekspansi ke scene yang lebih fleksibel lagi. Dulu memang sound Sunblind memang terpengaruh kuat oleh "Seattle Sounds" (secara, saya juga anak-anak dari generasi 90-an). Kalau sekarang kita sudah memasukkan unsur-unsur musik pop, indie-rock kontemporer, nu-wave, post-hardcore, dll. Pokoke lebih dinamis lah sound Sunblind yang sekarang!

6. ) Selalu ada pertanyaan seperti ini, ceritakan tentang soal nama Sunblind, apakah ada arti khusus?

Dede: Sunblind arti kata sebenarnya adalah "silau". Nggak tau, saya nggak ada maksud tertentu memilih nama ini. It just sounds cool and fit to me. That's all...

7. ) Sunblind ini sebenarnya band Bandung apa Jakarta ya?? Secara geografis posisi kalian di daerah yang perkembangan musik indie nya sangat massif di Banding daerah lainnya apalagi dibandingkan dengan daerahku sendiri Kudus. Dan hal tersebut sangat menguntungkan bagi kalian dimana ada nilai lebih bagi band yang tumbuh di kota besar yang punya berbagai aktifitas yang menunjang movement indie seperti adanya record label, zine, EO, distro dan lainnya. Aku sendiri punya paradigma walaupun nggak mutlak tentu saja, kalo band seperti kalian dan lainnya yang berasal dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan basis kota indie lainnya itu punya kadar kemampuan lebih, baik itu musikalitas maupun performa dibanding band lainnya dari derah yang scene indie-nya masih kecil. Bahkan kami di sini di daerah kadang merasa minder campur bangga bisa punya link dengan kalian yang notabene dari Bandung ato Jakarta ini hehehe... Ada komentar mengenai hal tersebut and juga perasaan kalian tentu saja yang berdomisili di kota besar tersebut berkaitan dengan aktifitas kalian di scene (zine maker and band)?

Dede: Sunblind aslinya adalah band dari Jakarta. Cuma karena saya kuliah di Bandung, maka ya dipindahin aja sekalian ke Bandung dengan band members yang baru! Karena personil lama di band ini sudah pada sibuk; ada yang sudah menikah, ada yang bekerja di luar negeri, dll. (saya juga sibuk sih, ngurusin cewek-cewek! Pusing! Hahaha!...) Menurut saya semenjak era internet, perkembangan scene musik independen lokal sudah lebih merata kok. Karena intinya adalah informasi & komunikasi! Memang sih, perbedaannya masih terasa di scene antar kota. Tapi kalau kalian memang terus berusaha, pasti bakal mendapatkan hasil yang memuaskan deh! Jadi, ayo scenester2x di daerah, teruslah berusaha!...

8. ) Saya denger di demo kalian ‘Mom's Birthday’, musikalitas bermacam-macam ya dari awal track hingga akhir, sebenarnya perkembangan musikalitas ditekankan pada apa? Apakah mungkin ada parameter yang kamu pakai buat nentuin kepuasan terhadap musik yang kalian buat?

Dede: Nggak tahu yah, mungkin karena saya mendengarkan berbagai jenis musik, dari musik etnik sampai musik elektronik, dari musik oldies sampai death-metal. Jadinya dengan sendirinya menambah refrensi saya dalam menulis pattern lagu. Parameternya, apabila kita sudah merasa lagu tersebut indah dan fix. Saya juga merasa tidak kuat kalau harus bermain musik yang sama dari tahun ke tahun. Harus ada progres dalam hidup, begitu juga dalam bermusik. Jadi Sunblind sekarang lebih ke band yang ekletik.

9. ) Mom's Birthday kayaknya direkam secara jamming di studio ya (live gitu), apakah emang Sunblind lebih ke experimental secara spontan atau memang sudah terkonsep dari lagu perlagu, ada rencana buat bikin rilisan yang terkonsep dalam artian take recording dengan pake metronom dan menggunakan sistem multi trax mungkin..

Dede: Ya, materi-materi 'Mom's Birthday' memang direkam secara live di studio, sedangkan untuk vocals part-nya direkam secara multi-track di home-studio (komputer kost-an). Materi lagu "Mom's Birthday" memang sudah dikonsepkan terlebih dahulu, kalau lagu-lagu lainnya lebih ke jamming. Eksperimental? Ya sedikit-sedikitlah... Tapi tidak terlalu ekstrim! Kata “Eksperimental” bagi Sunblind lebih tepatnya adalah untuk mencoba hal-hal baru, yang belum pernah dicoba oleh band ini sebelumnya.

10. ) Di biografi kalian, embrio dari band ini lahir dan tumbuh pada pertengahan tahun 1997, mungkin bisa kasih tahu keadaan scene underground from the old days, sekarang dan dimana kamu dapatkan diri kamu kedepannya. Pasti kamu secara nggak sadar juga berobservasi tentang indie scene Indonesia. Atau mungkin kamu punya opini tentang apa yang akan terjadi kedepannya dengan scene indie Indonesia? Dilihat dari embrio sekarang banyak band/individu yang mulai banyak mainin musik cutting edge dan banyak label luar yang respek dengan cara merilis dan bahkan mengundang mereka tur di luar indonesia.

Dede: Scene in the old days... Banyak ekspos yang gila-gilaan dari media kala itu, besar tapi kosong. Ngerti nggak? Meskipun masif tapi masih banyak ketidakfahaman di scene kita masa itu. Masih muda sekali scene kita pada saat itu, masih harus banyak belajar. Kalau sekarang scene lokal kita sudah jauh berkembang secara pesat. Orang-orangnya lebih pintar & kritis sekarang. Kedepannya mungkin bakal lebih menarik lagi.

11. ) Ada personil Sunblind yang punya side band?? Siapa dan apa aja mereka?

Dede: Wah, you asking it to the right band! Cuz all of us have tons of project bands! OK, here's the lists...

- Dede / vodkalist & gitaris: Joni Zebra (surf-rock), Serigala Jahanam (post-metal/rock), When Boy Telephone Girl (oldies pop), Full Collapse (soundscape, experimental), Grey (electro-rock/shock-rock), & masih banyak lagi dah! Hahaha...

- Dipo / drummer: Joni Zebra (surf-rock), Syal From London (pop), Janggut Naga (stoner-rock, heavy-rock), Serigala Jahanam (post-metal/rock)

- Joe / guitarist: Diabolikanal (math-metal/core), Soldier Fight (metal-core), Janggut Naga (stoner-rock/heavy-rock), Putrefy (mosh-hardcore), Serigala Jahanam (post-metal/rock), Berawal Dari Mata (pop-dut)

- Galant / bassist: Cosmo (pop), Janggut Naga (stoner-rock/heavy-rock), Berawal Dari Mata (pop-dut)

12. ) Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan zine Wasted Rockers yang kamu ma Gembi bikin. Adanya Wasted Rockers newsletter sangat berperan besar dalam hal pengetahuan saya dan tentu saja orang lain pastinya akan musik, membuka mata bahwa musik itu tidak hanya itu-itu thok, musik pun juga bisa dimainkan dengan berbagai cara apapun. Tanpa mengandalkan teknis dan skill yang mempuni ataupun kaidah yang udah baku. Emmm menurut kalian pribadi apa sih "musik" itu?? Ada opini potensial kenapa "musik" berpengaruh besar pada peradaban manusia sepanjang masa ini?.

Dede: Musik adalah salah satu anugerah terbesar yang didapat oleh manusia. Apapun sesuatu yang memiliki rangkaian nada bisa dibilang sebagai musik. Meski tanpa menggunakan alat musik yang konvensional. Musik juga adalah media yang efektif dalam menyampaikan berbagai hal (propaganda, pesan perdamaian, cinta, dll.).

13. ) Apa sih yang menginspirasi kamu bikin Wasted Rockers newsletter dan tentu juga visi dan misinya bertkaitan dengan materi di dalamnya yang sebagaian besar mengupas musik cutting edge? Ada pikiran untuk bikin Wasted Rockers newsletter jadi sebuah magazine seperti Ripple atau Trax??

Dede: Ya, tadinya hanya ingin berkontribusi sedikit buat scene lokal. Eh, jadinya malah pengen diseriusin! Karena masih banyak musik lokal bagus yang tidak atau belum mendapat ekspos yang layak. Karena mungkin saja ketika kami sudah mengeksposnya, musik tersebut bisa menginspirasikan banyak orang?... Masih jauhlah kita untuk sampai ke level Ripple atau Trax (secara mereka juga didukung oleh korporat besar juga). Kalau niat sih selalu ada.

14. ) Pastinya saya ingin tahu kenapa dinamain Wasted Rockers? Kenapa juga logonya diubah padahal saya lebih interest yang edisi 10.

Dede: Wasted artinya adalah "terbuang". Jadi media kami lebih cocok untuk para rocker / musisi yang terbuang atau termarginalkan. Logo diganti karena logo kemarin dirasa terlalu punk-rock, cuz takutnya tar nantinya kita disangkain zine HC/punk lagi!?... (tahu sendiri khan gimana "police-scene" di scene tersebut?...). Jadi media ini dibuat atas nama musik bagus. Bukan atas nama scene dari genre musik tertentu.

15. ) Wasted Rockers kalian edarkan secara gratis, sampai kemana aja sih distribusinya yang mungkin aja ada pembaca Unbound belum tahu, dan berapa eksemplar kalian cetak per perilisan?

Dede: So far, sudah sampai 22 kota di Indonesia. Sekali cetak 1000 eksemplar. Doakan saja agar kami bisa "lebih" di masa yang akan datang...

16. ) Nha ini tentang metode penulisan kalian mereview rilisan di Wasted Rockers, jujur aja aku sangat terpesona. Super duper detail hingga membuat aku penasaran dan bergairah untuk ngutang duit temen buat ke warnet cari free MP3 band yang kalian review. Tapi syukur Alhamdulillah ternyata kalian punya kepedulian yang aku acungi jempol sepuluh jari ...alah! kepada pembaca Wasted Rockers, kalian ngebolehin mengkopi rilisan yang aslinya pasti berharga mahal yang mungkin kalo dikilokan akan senilai dengan beras buat makan lima bulan hihihi!! Semoga amal ibadah kalian diterima disisi-Nya, amin..! apakah sebelum kamu mulai menulis rilisan yang akan kamu review kamu observasi dulu tentang informasi yang berkaitan dengan si bandnya lalu kamu mulai menulis? Ada literatur yang mempengaruhi gaya penulisan kalian??

Dede: Pastinya kita juga melakukan penelitian sebelum mempublikasikan tulisan kami. Karena jurnalis itu harus bertanggung jawab akan tulisan yang ditulisnya! Kalau literatur yang mempengaruhi saya sekarang, condong ke media-media yang sudah established macam: majalah Tempo, koran Kompas, majalah National Geographic, dll.

17. ) Pernah nggak kamu kesulitan mereview rilisan? Yang mungkin aja kamu baru pertama kali menemukan jenis musik ini (masih orisinil gitu), sehingga sulit menentukan musiknya masuk ke genre tertentu?

Dede: Tentunya pernah. Tapi akhirnya saya runut-runut dengan genre musik terdekat yang memiliki kesamaan, sedikit research, sehingga akhirnya bisa didefinisikan.

18. ) Menurut kalian musik yang bagus itu musik yang gimana? Hehe sori pertanyaannya cupu banget…

Dede: Justru ini pertanyaannya bagus banget! Menurut saya musik yang bagus adalah musik yang soul & pesannya sampai ke pendengarnya. Entah itu musik harsh-noise yang brutal ataupun pop cinta-cintaan yang mellow abis, kalau sang pendengar sudah bisa menangkap maksud & soul dari lagu tersebut, maka ITULAH MUSIK YANG BAGUS!!!...

19. ) Lagi suka dengerin apa neh? Juga beberapa video terakhir yang kalian unduh dari Youtube.com?

Dede: Saya sekarang lagi dengerin Elvis Presley, The Smiths (lagi), album 'Metalik Klinik 1' (nostalgia), beberapa band surf-rock klasik, dll. Video favorit saya saat ini; video-nya penyanyi perempuan cilik asal Inggris... Connie Talbot!

20. ) Punya video klip favorit? And why? Eh aku kok nggak nemuin site Wasted Rockers di Myspace?? Gak ikut-ikutan ma band/zine yang lain yang punya lahan di Myspace??

Dede: Video klip-video klip besutan sutradara Michael Gondry (Bjork, U.N.K.L.E, Radiohead, etc.), absurd & aneh tapi keren! Hehehe... Wasted Rockers belum bikin account di Myspace! Maklum, yang ngurusin cuma dua orang doang! "Duo Kidal" Dede & Gembi doang!... Tapi situs mandirinya sudah ada kok. Log on aja ke: http://wastedrockers.50megs.com

21. ) Oh ya, Bisa utarakan sesuatu yang sangat ingin kalian capai tapi saat ini belum bisa terlaksana?

Dede: Karena sekarang saya baru lulus kuliah, ya standar lah, dapet pekerjaan yang enak, gajinya besar, supaya ada modal buat nikahin gadis cantik idaman hati! Hahaha... Kalau Gembi mungkin, bisa cepet lulus kali!? Secara doi juga sekarang lagi nyusun skripsi.

22. ) Sekarang kan lagi rame-ramenya issue Climate Change/ Global Warming juga Neoliberalisme. Kalian juga harus kasih opini tentang hal itu juga dong...

Dede: Pemanasan global... Yah, intinya hormatilah & jagalah kelestarian alam deh. Nonton aja The Simpsons: The Movie, temanya juga mengangkat hal ini. Bagus sekaligus menghibur. Neoliberalisme? Bukan hal yang mudah untuk menyikapi hal ini. Harus dengan pikiran yang terbuka. Seperti mata koin, memiliki dua sisi; sisi baik dan sisi buruk (meski lebih banyak sisi buruknya sih...). Saya belum layak untuk memberikan opini akan hal ini. Tapi sekali lagi ini isu yang sensitif & penting.

23. ) Ada yang ingin kalian tambahkan? Mungkin informasi Sunblind dan Wasted Rockers kedepannya?

Dede: Undang dong Sunblind untuk main di gig di kota kamu! Nanti kita akan bersenang-senang! Hehehe... Oh iya, Wasted Rockers#12 bakal rilis dalam waktu dekat ini.

24. ) OK, kasih pesan buat pembaca dan staff Unbound tentu saja, Thanks dood, sorry if we took much of your time for the interview. keep up the good worx? Keep good stuff coming out ok?

Dede: OK, sama-sama Gun. Sukses juga buat Unbound fanzine dan scene kota Kudus!

Saturday, September 22, 2007

Dede Top 5 Soundtracks (late September 2007):

Dede Top 5 Soundtracks (late September 2007):

1. Nasi-Kentang Balado-Tempe Goreng-Tahu Goreng-Telor Ceplok-Kerupuk-Sambel-Kecap + Es The Manis (menu makan sahur harian di kost-an)

2. Connie Talbot - Somewhere Over The Rainbow (video-clip)

3. Rockabye Baby! - Disarm (The Smashing Pumpkins cover single)

4. Menulis materi-materi untuk Wasted Rockers #12 (pekerjaan)

5. Tengkorak - Konflik (single)

Tuesday, September 11, 2007

Soundtrack Dede awal September 2007:

1. The Smiths – The Very Best of The Smiths volume: 1 & 2 (double-album)

2. Foo Fighters – s/t (album)

3. The Offspring – Ignition (album)

4. CBGB: Punks From The Bowery (DVD)

5. Swans – Various Failures: 1988 – 1992 (double-album)

6. Spiritualized – The Complete Works volume: 1 & 2 (triple-album)

7. The Lake House (film)