Interview with DEDE from SUNBLIND and WASTED ROCKERS for UNBOUND Fanzine vol: 6 (late September 2007) by: Gugun Gunawan
1. )
2. )
Dede: Itu foto hasil jepretan saya ketika beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke M'sia. Nggak kok, nggak ada maksud apa-apa kok. Just for art sake! Mengenai masalah pemukulan tersebut, menurut saya sih sudah selesai kok. Karena salah satu wakil pemerintahan M'sia sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Juga katanya mereka bakal mengusut kasus tersebut. Cuma yang patut disesali adalah respon yang lamban dari pemerintah kita ketika kasus itu terjadi. Opini saya mengenai polisi? Saya sudah membenci polisi sejak dulu. "Police Bastard!..." - Doom
3. ) Kalian kasih deskripsi lagu “Gadis Klasik" merupakan lagu yang berirama jazz / swing / bossanova. Hmmm tapi kayaknya kok kurang, jadi aku tambah dengan label "grind" karena sentuhan akhir ada grinding part-nya, hehehe. Ok lagu ini bercerita tentang kekaguman seorang Dede ketika melihat gadis-gadis cantik yang bergaya fashion ala oldies/vintage… why are they so adorable for you?? Aku bayangin sih nih kayak cewek-cewek era film Rano Karno remaja atau Roy Marten muda hehehe.. atau young Sophan Sopiaan and Widiowati, seperti film Roman Picisan, yang muda yang melawan alah... yang bercinta maksud gue.. atau mungkin cewek yg outfitnya ala White Shoes And The Couples Company ya..??? ada film lokal oldskool yang mempengaruhi lagu klasik ini ha? Gimana dengan film –film nya si Ramlee
Dede: Lagu "Gadis Klasik" itu inspirasinya datang ketika saya melihat seorang gadis cantik di kampus saya yang bergaya vintage & oldies. Pokoknya adorable banget deh! Hehehe… Lagu itu juga adalah lagu iseng hasil nge-jam kami di studio. Kami sering apabila sedang nge-jam di studio, kami rekam. Cuz hasilnya kadang-kadang tidak terduga! Kadang bagus banget dan sayang kalau dibuang! About the hyperblast drummin' part, drummer kami Dipo memang hobinya musik-musik ngebut dan cepat! Hehehe...
4. ) Apakah diskografi kalian : Distorsi Jiwa (2004), Kiamat Kecil (2005), Mom's Birthday (2007) diproduksi dan dijual secara massal atau hanya kalian gandakan kalo ada yang berminat aja sebagai demo?
Dede: 'Distorsi Jiwa' EP (mini-album) diproduksi secara massal dalam format kaset dan dijual di beberapa distro di Jakarta-Bandung-Yogyakarta. Sedangkan 'Kiamat Kecil' & 'Mom's Birthday' format CD hanya dibagikan untuk promo ke media-media saja. Rencana untuk bikin full-length album / LP sih sudah ada dari tahun 2005, cuman sejak teknologi MP3 makin menggila, membuat kami berpikir berkali-kali lagi, kalau ingin mendapat keuntungan atau minimal balik-modal dari penjualan album. Hey, D.I.Y bukan berarti bisnis bunuh diri khan?...
5. ) Banyak kompilasi yang telah Sunblind ikuti dan kebanyakan kompilasi grunge, seperti: Grungee Jumping!' (Rabun Otak Records, Surabaya.), 2003 'Total Feedback' Vol: 1 (No Label Records, Bandung.), 2004 'Scum Of Grunge Society' (Sampah Proyek Records, Bekasi.), 2006 'Total Feedback Vol: 3 (No Label Records,
Dede: Memang kita dulu lebih eksis di scene grunge lokal, karena dulu belum ada scene independen yang menampung band-band alternative-rock dengan sound Amerika. Dulu di scene musik independen lokal cuma ada scene musik cadas saja. Kalau sekarang khan scene lokal genre-nya lebih beragam, apa aja ada. Jadi sekarang kami mulai ekspansi ke scene yang lebih fleksibel lagi. Dulu memang sound Sunblind memang terpengaruh kuat oleh "Seattle Sounds" (secara, saya juga anak-anak dari generasi 90-an). Kalau sekarang kita sudah memasukkan unsur-unsur musik pop, indie-rock kontemporer, nu-wave, post-hardcore, dll. Pokoke lebih dinamis lah sound Sunblind yang sekarang!
6. ) Selalu ada pertanyaan seperti ini, ceritakan tentang soal nama Sunblind, apakah ada arti khusus?
Dede: Sunblind arti kata sebenarnya adalah "silau". Nggak tau, saya nggak ada maksud tertentu memilih nama ini. It just sounds cool and fit to me. That's all...
7. ) Sunblind ini sebenarnya band
Dede: Sunblind aslinya adalah band dari
8. ) Saya denger di demo kalian ‘Mom's Birthday’, musikalitas bermacam-macam ya dari awal track hingga akhir, sebenarnya perkembangan musikalitas ditekankan pada apa? Apakah mungkin ada parameter yang kamu pakai buat nentuin kepuasan terhadap musik yang kalian buat?
Dede: Nggak tahu yah, mungkin karena saya mendengarkan berbagai jenis musik, dari musik etnik sampai musik elektronik, dari musik oldies sampai death-metal. Jadinya dengan sendirinya menambah refrensi saya dalam menulis pattern lagu. Parameternya, apabila kita sudah merasa lagu tersebut indah dan fix. Saya juga merasa tidak kuat kalau harus bermain musik yang sama dari tahun ke tahun. Harus ada progres dalam hidup, begitu juga dalam bermusik. Jadi Sunblind sekarang lebih ke band yang ekletik.
9. ) Mom's Birthday kayaknya direkam secara jamming di studio ya (live gitu), apakah emang Sunblind lebih ke experimental secara spontan atau memang sudah terkonsep dari lagu perlagu, ada rencana buat bikin rilisan yang terkonsep dalam artian take recording dengan pake metronom dan menggunakan sistem multi trax mungkin..
Dede: Ya, materi-materi 'Mom's Birthday' memang direkam secara live di studio, sedangkan untuk vocals part-nya direkam secara multi-track di home-studio (komputer kost-an). Materi lagu "Mom's Birthday" memang sudah dikonsepkan terlebih dahulu, kalau lagu-lagu lainnya lebih ke jamming. Eksperimental? Ya sedikit-sedikitlah... Tapi tidak terlalu ekstrim! Kata “Eksperimental” bagi Sunblind lebih tepatnya adalah untuk mencoba hal-hal baru, yang belum pernah dicoba oleh band ini sebelumnya.
10. ) Di biografi kalian, embrio dari band ini lahir dan tumbuh pada pertengahan tahun 1997, mungkin bisa kasih tahu keadaan scene underground from the old days, sekarang dan dimana kamu dapatkan diri kamu kedepannya. Pasti kamu secara nggak sadar juga berobservasi tentang indie scene
Dede: Scene in the old days... Banyak ekspos yang gila-gilaan dari media kala itu, besar tapi kosong. Ngerti nggak? Meskipun masif tapi masih banyak ketidakfahaman di scene kita masa itu. Masih muda sekali scene kita pada saat itu, masih harus banyak belajar. Kalau sekarang scene lokal kita sudah jauh berkembang secara pesat. Orang-orangnya lebih pintar & kritis sekarang. Kedepannya mungkin bakal lebih menarik lagi.
11. )
Dede: Wah, you asking it to the right band! Cuz all of us have tons of project bands! OK, here's the lists...
- Dede / vodkalist & gitaris: Joni Zebra (surf-rock), Serigala Jahanam (post-metal/rock), When Boy Telephone Girl (oldies pop), Full Collapse (soundscape, experimental), Grey (electro-rock/shock-rock), & masih banyak lagi dah! Hahaha...
- Dipo / drummer: Joni Zebra (surf-rock), Syal From London (pop), Janggut Naga (stoner-rock, heavy-rock), Serigala Jahanam (post-metal/rock)
- Joe / guitarist: Diabolikanal (math-metal/core), Soldier Fight (metal-core), Janggut Naga (stoner-rock/heavy-rock), Putrefy (mosh-hardcore), Serigala Jahanam (post-metal/rock), Berawal Dari Mata (pop-dut)
- Galant / bassist: Cosmo (pop), Janggut Naga (stoner-rock/heavy-rock), Berawal Dari Mata (pop-dut)
12. ) Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan zine Wasted Rockers yang kamu ma Gembi bikin. Adanya Wasted Rockers newsletter sangat berperan besar dalam hal pengetahuan saya dan tentu saja orang lain pastinya akan musik, membuka mata bahwa musik itu tidak hanya itu-itu thok, musik pun juga bisa dimainkan dengan berbagai cara apapun. Tanpa mengandalkan teknis dan skill yang mempuni ataupun kaidah yang udah
Dede: Musik adalah salah satu anugerah terbesar yang didapat oleh manusia. Apapun sesuatu yang memiliki rangkaian nada bisa dibilang sebagai musik. Meski tanpa menggunakan alat musik yang konvensional. Musik juga adalah media yang efektif dalam menyampaikan berbagai hal (propaganda, pesan perdamaian, cinta, dll.).
13. ) Apa sih yang menginspirasi kamu bikin Wasted Rockers newsletter dan tentu juga visi dan misinya bertkaitan dengan materi di dalamnya yang sebagaian besar mengupas musik cutting edge?
Dede: Ya, tadinya hanya ingin berkontribusi sedikit buat scene lokal. Eh, jadinya malah pengen diseriusin! Karena masih banyak musik lokal bagus yang tidak atau belum mendapat ekspos yang layak. Karena mungkin saja ketika kami sudah mengeksposnya, musik tersebut bisa menginspirasikan banyak orang?... Masih jauhlah kita untuk sampai ke level Ripple atau Trax (secara mereka juga didukung oleh korporat besar juga). Kalau niat sih selalu ada.
14. ) Pastinya saya ingin tahu kenapa dinamain Wasted Rockers? Kenapa juga logonya diubah padahal saya lebih interest yang edisi 10.
Dede: Wasted artinya adalah "terbuang". Jadi media kami lebih cocok untuk para rocker / musisi yang terbuang atau termarginalkan. Logo diganti karena logo kemarin dirasa terlalu punk-rock, cuz takutnya tar nantinya kita disangkain zine HC/punk lagi!?... (tahu sendiri khan gimana "police-scene" di scene tersebut?...). Jadi media ini dibuat atas nama musik bagus. Bukan atas nama scene dari genre musik tertentu.
15. ) Wasted Rockers kalian edarkan secara gratis, sampai kemana aja sih distribusinya yang mungkin aja ada pembaca Unbound belum tahu, dan berapa eksemplar kalian cetak per perilisan?
Dede: So far, sudah sampai 22
16. ) Nha ini tentang metode penulisan kalian mereview rilisan di Wasted Rockers, jujur aja aku sangat terpesona. Super duper detail hingga membuat aku penasaran dan bergairah untuk ngutang duit temen buat ke warnet cari free MP3 band yang kalian review. Tapi syukur Alhamdulillah ternyata kalian punya kepedulian yang aku acungi jempol sepuluh jari ...alah! kepada pembaca Wasted Rockers, kalian ngebolehin mengkopi rilisan yang aslinya pasti berharga mahal yang mungkin kalo dikilokan akan senilai dengan beras buat makan
Dede: Pastinya kita juga melakukan penelitian sebelum mempublikasikan tulisan kami. Karena jurnalis itu harus bertanggung jawab akan tulisan yang ditulisnya! Kalau literatur yang mempengaruhi saya sekarang, condong ke media-media yang sudah established macam: majalah Tempo, koran Kompas, majalah National Geographic, dll.
17. ) Pernah nggak kamu kesulitan mereview rilisan? Yang mungkin aja kamu baru pertama kali menemukan jenis musik ini (masih orisinil gitu), sehingga sulit menentukan musiknya masuk ke genre tertentu?
Dede: Tentunya pernah. Tapi akhirnya saya runut-runut dengan genre musik terdekat yang memiliki kesamaan, sedikit research, sehingga akhirnya bisa didefinisikan.
18. ) Menurut kalian musik yang bagus itu musik yang gimana? Hehe sori pertanyaannya cupu banget…
Dede: Justru ini pertanyaannya bagus banget! Menurut saya musik yang bagus adalah musik yang soul & pesannya sampai ke pendengarnya. Entah itu musik harsh-noise yang brutal ataupun pop cinta-cintaan yang mellow abis, kalau sang pendengar sudah bisa menangkap maksud & soul dari lagu tersebut, maka ITULAH MUSIK YANG BAGUS!!!...
19. ) Lagi suka dengerin apa neh? Juga beberapa video terakhir yang kalian unduh dari Youtube.com?
Dede: Saya sekarang lagi dengerin Elvis Presley, The Smiths (lagi), album 'Metalik Klinik 1' (nostalgia), beberapa band surf-rock klasik, dll. Video favorit saya saat ini; video-nya penyanyi perempuan cilik asal Inggris... Connie Talbot!
20. ) Punya video klip favorit? And why? Eh aku kok nggak nemuin site Wasted Rockers di Myspace?? Gak ikut-ikutan ma band/zine yang lain yang punya lahan di Myspace??
Dede: Video klip-video klip besutan sutradara Michael Gondry (Bjork, U.N.K.L.E, Radiohead, etc.), absurd & aneh tapi keren! Hehehe... Wasted Rockers belum bikin account di Myspace! Maklum, yang ngurusin cuma dua orang doang! "Duo Kidal" Dede & Gembi doang!... Tapi situs mandirinya sudah ada kok. Log on aja ke: http://wastedrockers.50megs.com
21. ) Oh ya, Bisa utarakan sesuatu yang sangat ingin kalian capai tapi saat ini belum bisa terlaksana?
Dede: Karena sekarang saya baru lulus kuliah, ya standar lah, dapet pekerjaan yang enak, gajinya besar, supaya ada modal buat nikahin gadis cantik idaman hati! Hahaha... Kalau Gembi mungkin, bisa cepet lulus kali!? Secara doi juga sekarang lagi nyusun skripsi.
22. ) Sekarang
Dede: Pemanasan global... Yah, intinya hormatilah & jagalah kelestarian alam deh. Nonton aja The Simpsons: The Movie, temanya juga mengangkat hal ini. Bagus sekaligus menghibur. Neoliberalisme? Bukan hal yang mudah untuk menyikapi hal ini. Harus dengan pikiran yang terbuka. Seperti mata koin, memiliki dua sisi; sisi baik dan sisi buruk (meski lebih banyak sisi buruknya sih...). Saya belum layak untuk memberikan opini akan hal ini. Tapi sekali lagi ini isu yang sensitif & penting.
23. )
Dede: Undang dong Sunblind untuk main di gig di
24. ) OK, kasih pesan buat pembaca dan staff Unbound tentu saja, Thanks dood, sorry if we took much of your time for the interview. keep up the good worx? Keep good stuff coming out ok?
Dede: OK, sama-sama Gun. Sukses juga buat Unbound fanzine dan scene
No comments:
Post a Comment